Review Bugatti Chiron 2017
Review Bugatti Chiron 2017 - Pabrikan asal Prancis, Bugatti Automobiles S.A.S. dikenal sebagai perusahaan yang sangat fokus menciptakan mahakarya hypercar yang menjadi signature pencapaian otomotif dunia. Bangkit dari 'tidurnya' di tahun 1998 setelah dikuasai oleh VW Group, pabrikan yang didirikan pada 1908 dan berdomisili di Molsheim, Prancis,ini sempat memamerkan beberapa mobil konsep yang mewarnai pameran otomotif global hingga tahun 2000. Baru pada tahun 2005, Bugatti melahirkan hypercar global pertama,Bugatti Veyron, yangmenjadi ikon mobil produksi tercepat di dunia sepanjangera 2000-an.
Bugatti Veyron diambil dari nama pembalap asal Prancis, Pierre Veyron
Mendapat antusiasme yang besar untuk produk pertamanya, Bugattipun merancang mobil penerusnya. Tepat pada 1 Maret 2016 dalam ajang Geneva Motor Show, Bugatti Chiron pertama kali diperkenalkan kepada publik. Mobil ini diambil dari konsep yang mereka buat yakni Bugatti Vision Gran Turismo.
Sama seperti Veyron, Bugatti Chiron diambil dari nama pembalap yakni Louis Chiron
Pemilihan nama Chiron diambil dari pembalap terkenal Bugatti, Louis Chiron yang pernah membela tim balap Bugatti pada tahun 1930. Chiron pernah memenangkan French Grand Prix dengan Bugatti Type 51. Meskipun Louis Chiron juga pernah menjadi membalap untuk timAlfa Romeo, Mercedes-Benz dan Maserati, namun pembalap berdarah Monaco ini lebih dikenal sebagai pembalap Bugatti.
Grill khas Bugatti yang menyerupai tapal kuda menghiasi fascia depan Bugatti Chiron
Tampilan depan dari hypercar ini paling menarik perhatian adalah bagian grill ikonik menyerupai tapal kuda. Bugatti seolah ingin menyampaikan kepada publik bahwa mobil ini mempunyai tenaga yang besar. Namun ketika melirik ke kiri dan kanan, terdapat 4 lampu utama dengan DRL (day-time running light). Bumpernya terlihat rendah dengan kisi-kisi air scoop untuk mengoptimalkan aerodinamis ketika berakselerasi.
Review Bugatti Chiron 2017 : Sisi SampingDari samping Bugatti Chiron memiliki ikon berupa siluet huruf C dan mempunyai ukuran velg berbeda depan dan belakang
Sedangkan tampak samping, hypercar dua pintu ini mempunya siluet seperti huruf C yang menjadi signature pada Chiron. Garis meliuk dari fender roda depan hingga ke belakang pilar C dan menyambung ke pilar A menjadi ikonik untuk Bugatti Chiron. Sekedar informasi, di balik siluet huruf C ini terdapat air intake yang berfungsi menyalurkan udara ke ruang mesin, dan bentuk siluet ini terinspirasi oleh
Pada kaki-kakinya, Bugatti menyematkan ukuran berbeda untuk velg depan dan belakang. Pada velg belakang menggunakan ukuran 355/25 R 21, sedangkan velg depan lebih kecil yakni 285/30 R 20. Perbedaan ukuran velg ini untuk mecegah mobil kehilangan traksi pada ban belakang dan juga menjamin keselamatan pengemudi. Sedangkan ban depan dibuat lebih kecil agar mobil cenderung untuk understeer, karena lebih mudah dikendalikan dibandingkan oversteer.
Review Bugatti Chiron 2017 : Sisi BelakangKesan futuristis terlihat pada tampilan belakang Bugatti Chiron dengan lampu garis tegas
Pada bagian belakang, tampilannya terlihat futuristis dengan hanya menggunakan lampu garis lurus. Sekilas desainnya seperti kacamata Cyclops, tokoh X-Men yang mempunyai kekuatan super. Knalpot dua pipa yang menjadi satu di bagian tengah menguatkan aura sport pada hypercar ini. Lekukan pada bumper bawah yang berfungsi sebagai diffuser mampu mengoptimalkan aerodinamis. Sementar abagian atasnya terdapat spoiler yang bisa naik turun untuk menambah aerodinamis mobil.
>>> Mungkin Anda tertarik:
- Klik sini untuk simak review lengkap tentang mobil Bugatti Divo 2018
- Bugatti Divo, Model Baru, Atau Sekadar Varian Tambahan Bugatti Chiron?
- LEGO Luncurkan LEGO Technic Bugatti Chiron Super Detail
Lapisan kulit pada kabin membuat aura mewah pada Bugatti Chiron
Masuk ke dalam kabin Bugatti Chiron, kesan mewah justru lebih terasa dibandingkan sporty. Balutan kulit mulai dari kursi, dashboard hingga setir mendominasi kabinnya. Menariknya terdapat siluet huruf C pada bagian tengah yang memisahkan pengemudi dan penumpang. Siluet tersebut mirip sisi samping eksterior Bugatti Chiron. Lapisan krom pada setir, tuas persneling, tombol pengaturan dan frame instrumen panel semakin menguatkan aura kemewahan dari kabin hypercar ini. Namun untuk warna interior, konsumen bisa memilih bebas tanpa harus sesuai dengan contohnya.
Review Bugatti Chiron 2017: DashboardTidak banyak lekukan dan tidak ada head unit besar pada hypercar ini
Desain dashboard Bugatti Chiron terlihat sederhana namun berkelas. Mempumyai dua warna (two tone). Pada sisi penumpang terdapat laci di bagian bawah. Ventilasi AC dibuat vertikal dengan warna hitam dan garis pengatur arah angin dilapisi krom. Bila dilihat pada bagian tengah dashboard dan membentang ke door trim seperti anak panah yang siap meluncur kencang. Hampir semua tombol-tombol pada instumen panel dan dashboard dilapisi krom untuk memberi kesan mewah. Uniknya tidak ada headunit ditengah dashboard. Namun bukan berarti mobil ini tidak punya hiburan. Semua terintegrasi pada instrumen panel
Review Bugatti Chiron 2017: KursiBeralih ke kursi, desain seperti kursi balap tanpa pengaturan headrest disematkan pada Bugatti Chiron. Pada sandaran kepala terdapat signature Chiron dengan tinggi yang hampir menyentuh atap mobil. Warna coklat berbahan kulit dengan aksen jahitan pada bagian bodi membuat kursi ini terlihat mewah. Tersedia lumbar support pada kursi Bugatti Chiron agar tubuh pengemudi dan penumpang tetap terjaga saat berakselerasi dan bermanuver.
Review Bugatti Chiron 2017: SetirDesain setir Bugatti Chiron menyerupai mobil balap F1 dengan banyak tombol untuk akses pengemudi
Kesan sporty cukup terasa pada bagian setir dimana bentuknya mirip dengan setir mobil balap F1 namun dengan ukuran yang lebih besar tentunya. Ada cukup banyak tombol di sekitar setir untuk memudahkan pengoperasian ketika sedang mengemudi. Seperti mode berkendara yang terletak di kiri bawah setir, dengan pilihan Lift, EB, Autobahn, Handling dan Top Speed. Mempunyai tiga palang, pada palang sebelah kiri terdapat tombol untuk mengatur sistem audio seperti volume dan memilih lagu.
>>> Mungkin Anda ingin mengecek informasi ini:
- Review Prototipe Nissan GT-R50 2018: Sisi "Monster", Glamour dan "Ultra Limited"
- Langsung klik untuk simak review Audi PB18 e-tron Concept 2018
- Inilah tampilan BMW Z4 M40 Roadster 2019. Ayo klik untuk simak informasi terlengkap
Fitur airbag pada Bugatti Chiron menggunakan teknologi tercanggih yang pertama kali digunakan dalam dunia otomotif
Sebagai sebuah hypercar, fitur keselamatan menjadi penting. Fitur keselamatan standar global pun disematkan oleh Bugatti seperti enam airbag. Namun teknologi airbag yang digunakan adalah yang tercanggih yang bisa mengembang bahan dan menembus bahan serat karbon, dimana teknologi pertama kali digunakan oleh Bugatti Chiron. Penggunaan bodi berbahan serat karbon juga untuk meminimalisir pengemudi dan penumpang cidera karena bahan yang lebih kuat namun ringan. Bahan ini biasanya digunakan untuk mobil balap Formula 1 (F1) untuk melindungi pembalap bila terjadi tabrakan.
>>>Tercyduk, Bugatti Tengah Siapkan Hypercar Sedan Empat Pintu
Mesin Bugatti Chiron menggunakan konfigurasi W16 dengan kapasitas 8.000 cc
Sebagai sebuah hypercar, tentu Bugatti fokus pada performa Chiron. Menggendong mesin berkonfigurasi W16 8.000 cc dengan 4 turbocharger, Chiron mampu menghempaskan tenaga hingga 1.500 dk dengan torsi mencapai 1.600 Nm. Tenaga buas tersebut disalurkan melalui transmisi kopling ganda 7-speed ke semua roda (AWD). Dalam pengujian akselerasinya, 0-100 km/jam mampu dituntaskan dalam waktu 2,4 detik. Sedangkan 0-200 km/jam sanggup 6,5 detik. Kecepatan maksimalnya mencapai 420 km/jam, namun itu dibatasi karena belum ada teknologi ban jalan raya yang bisa menangani kecepatan tersebut. Sempat masuk dalam rekor Gunness World Record sebelum dipatahkan oleh Koenigsegg Agera RS dengan catatan 447 km/jam.
>>> Simaklah review mobil Coup lainnya dengan klik sini
Sukses dengan Bugatti Veyron, pabrikan asal Prancis ini kembali menggebrak dengan hypercar terbarunya, Chiron. Sebagai sebuah hypercar, Bugatti sukses membawa produk terbarunya ini dengan mesin yang buas. Tenaganya yang mencapai 1.500 dk dan torsi berlimpah 1.600 Nm. Kecepatan maksimal yang mencapai 420 km/jam membuat hypercar ini menjadi salah satu mobil berkecepatan tinggi yang diproduksi untuk jalan raya. Meski mempunyai mesin yang bertenaga besar, sayangnya desain Bugatti Chiron menurut kami tidak terlalu disukai banyak orang. Meski Bugatti berusaha mempertahankan desain klasik khas produknya, namun untuk sebuah hypercar tidak terlalu mencerminkan mobil kencang. Walaupun dengan produksi hanya 500 unit akan membuat mobil ini eksklusif. Dengan harga lebih dari Rp 90 miliar di Indonesia, tentu mobil ini menjadi sangat spesial.
>>> Jangan lupa klik sini untuk cepat dapat mobil impian Anda