Kualitas Pertalite dan Pertamax Dinilai Menurun, Pertamina Buka Suara
Jakarta Beberapa waktu belakangan, kualitas BBM yang dijual PT Pertamina (Persero) seperti Pertalite dan Pertamax terindikasi menurun karena dirasa jadi lebih boros.
Menanggapi hal tersebut, Pertamina pun buka suara dan menyatakan kualitas BBM mereka tidak menurun.
Menurutnya, Pertalite di SPBU masih memiliki kandungan yang sesuai dengan peraturan yang mana 45-69 kPa (Kilopascal) sesuai izin yang berlaku.
Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 90 Yang Dipasarkan di Dalam Negeri.

Beberapa waktu belakangan, kualitas BBM yang dijual PT Pertamina (Persero) seperti Pertalite dan Pertamax terindikasi menurun karena dirasa jadi lebih boros. (Foto: Pertamina)
"Batasan dalam spesifikasi Dirjen Migas menunjukkan tingkat penguapan pada suhu kamar di antaranya adalah parameter Reid Vapour Pressure (RVP). Saat ini hasil uji RVP Pertalite masih dalam batasan yang diizinkan, yaitu 45-69 kPa," kata Irto Ginting, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Rabu (21/9/2022).
Lebih lanjut Irto mengatakan penguapan bisa berubah jika temperatur suhu penyimpanan meningkat.
Secara spesifikasi, batasan penguapan RON 90 adalah 10% untuk berada di suhu penyimpanan maksimal 74 derajat celcius.
Namun, Pertalite disebut bisa mengalami penguapan sebesar 10% ketika mencapai panas 50 derajat celcius.
"Jika temperaturnya semakin tinggi, maka akan semakin tinggi juga penguapannya," tegasnya menampik isu Pertalite kini jadi lebih boros usai kenaikan harga menjadi Rp10 ribu per liternya.
Pertamina sendiri menampik isu kualitas BBM yang menurun dengan selalu melakukan pengawasan yang ketat.
Perusahaan pelat merah tersebut juga mengaku BBM yang dijual disalurkan lewat lembaga penyalur resmi seperti SPBU dan Pertashop.
"Kami berkomitmen untuk menyalurkan BBM berkualitas sesuai dengan spesifikasi. Kontrol kualitas, produk yang tidak sesuai spesifikasinya tidak akan disalurkan kepada lembaga penyalur," kata Irto Ginting dalam siaran resminya.
Hingga kini Pertamina selalu mengimbau masyarakat untuk mengisi BBM sesuai kebutuhan mesin.
Penggantian BBM dengan kadar oktan yang berbeda-beda pada kendaraan juga tidak direkomendasikan untuk jangka panjang.
"Sebaiknya selalu konsisten dalam memilih bahan bakar agar mesin selalu awet dan terawat. Lebih aman memakai BBM dengan oktan yang direkomendasikan pabrikan agar kinerja mesin lebih maksimal lagi," pungkasnya.
Sebelumnya banyak masyarakat di jagat internet mengaku kendaraannya jadi lebih boros konsumsi bahan bakar ketika memakai Pertalite atau Pertamax.
Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas